Ini tentang Dia. Tentang seseorang yang membuat waktu Lisa tersita dengan perlahan. Lisa tak pernah ingin meminta kepada Tuhan untuk menyegerakan waktu itu cepat berakhir. Karena Lisa ingin menikmati waktu yang sederhana ini, dan untuk menikmati kebahagiaan yang ada di dalam kesederhanaan itu.
Untuk Dia yang sejak lama membuat waktu Lisa lebih banyak tersimpan di dalam paragrafnya. Kata terima kasih untuk tuhan mungkin letih terdengar oleh siapapun dari Lisa, lebih dari ribuan, jutaan, bahkan milyaran. Tapi semoga bagi Tuhan tak seperti itu. Kata terima kasih yang terucap untuk Tuhan yang telah menghadirkan Dia sejak dulu untuk Lisa.
Untuk Dia yang juga telah lama membuat Lisa selalu tersenyum aneh yang sering terlihat oleh siapapun, bukan tanpa alasan, Dia membuat Lisa merasa Tuhan memang kuasa, selalu memberikan kekuatan di dalam ketidak sanggupannya, dan selalu memberinya hal-hal yang membuat Lisa tersenyum dan melupakan sejenak kepedihan dan keletihan hatinya. Dan Dia adalah keajaiban itu.
Senyumnya mampu membuat Lisa kagum kepada Tuhan, Tuhan menyimpan kepada Dia senyum seindah itu.
Ketika sang surya mulai menampakan dirinya, hal yang di inginkan Lisa adalah menemukan dan merasakan hari yang seperti hari-hari sebelumnya, merasakan waktu yang sebenarnya tak terlihat nyata. Tapi ketika dia mulai menyadari semua itu, ternyata Tuhan hanya membuat 1 waktu terjadi dan tak bisa terulang kembali.
Saat surya mula memberikan kesempatan kepada bulan dan bintang untuk menemani langit di malam hari yang mulai gelap gulita, dia kembali menyadari bahwa keindahan yang telah terlewati detik lalu adalah sebuah kenangan yang akan menjadi saksi, saksi bahwa dia pernah ada di waktu itu.
Lisa menemukan seseorang seperti Dia di waktunya yang selalu tak terasa setiap berlalunya. Menemukan Dia di sebuah kenyataan yang terlihat oleh mata. Pandangannya membuat Lisa sempat diam terpaku.
-
Tapi saat semua itu berlalu, Tuhan mengirimkannya satu kesakitan yang lebih sakit dari apapun. Tuhan memberi Dia cobaan. Tuhan menyimpan satu penyakit di dalam tubuhnya dan membuat waktunya sedikit demi sedikit berkurang. Semenjak hari itu dia memiliki rasa takut dari rasa takut yang lain. Dia takut ketika tak akan pernah ada lagi yang mengingatnya saat dia telah hilang dari pandangan. Setiap saat dia berdoa kepada Tuhan agar memberikan dirinya waktu lagi.
"1 jam saja Tuhan..!" Ungkapnya.
Untuk benar-benar merasakan waktu yang akan beda dia rasakan lagi di tempat barunya nanti. Melihat matahari terbenam, matahari terbit, melihat bintang serius bersinar terang di atasnya, melihat Dia, melihat semua malaikat tak bersayap miliknya bahagua, duduk bersama pangeran impiannya, duduk bersama siapapun yang menyayanginya, dan bersama siapapun yang membencinya dan meminta dua keinginan yang sangat berharga baginya yaitu "jangan pernah lupakan aku dan tetaplah bahagia".
Dan waktunya hampir tiba.
Waktunya untuk meninggalkan semua hal, dan rasa yang masih bisa kita rasakan. Sebelumya itu, saat senja di akhir bulan januari menghilang dia masih sempat mengiringi senja yang akan pulang ke peraduaannya duduk di bangku taman yang rapuh, sama sepertinya. Di antara angin yang berlarian untuk bercerita kepada telinga pendengar bahwa Lisa akan segera tak terlihat lagi. Saat itu aku hanya bisa menghitung waktu, mendengarkannya, memandanginya. Dia duduk di bangku yang rapuh, di hujani oleh daun-daun yang kering yang rapuh pula, memegang sebuah gitar cantik berwarna biru kebahagiaan dan mengucapkan pinta hatinya yang menandakan bahwa dia tak ingin pergi.
'Jangan berakhir..'
'Aku tak ingin berakhir..'
'1 jam saja, ku ingin diam berdua mengenang yang pernah ada..'
'Jangan berakhir..'
'Karena esok takkan lagi..'
'1 jam saja, hingga ku rasa bahagia mengakhiri segalanya..'
'Tapi kini tak mungkin lagi..'
'Jangan berakhir..'
'Aku tak ingin berakhir..'
'1 jam saja, izinkan aku merasa..'
'Rasa itu pernah ada..'
(Lala Karnela - 1 jam saja)
Dan di akhir bulan Januari.
Dia benar-benar tak terlihat lagi hingga saat ini.
Lisa pergi, menyimpan banyak cerita bermakna di dalam ingatanku.
Menyimpan sejuta kekuatan dalam kisahnya.
Dan meskipun 1 jam permintaan terakhirnya tak cukup baginya.
"Semoga kau tenang di tempat yang berbeda"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar